Dalam interaksi mengejutkan di laut, hiu paus raksasa mengincar jaring nelayan di dekat Pulau Papua—dan nelayan memberikan makanan bagi ikan pengutil ini.

Ikan laut raksasa ini panjangnya sama dengan bus sekolah, berat­nya 22,5 ton, dan memiliki mulut yang cukup lebar untuk mencaplok mobil kecil. Meskipun bentuknya sangat khas, sangat sedikit yang diketahui para ilmuwan tentang Rhincodon typus—hiu paus.


Gergasi ini benar-benar hiu: hewan ini bernapas melalui insang, dan berdarah dingin seperti ikan hiu. Nama “paus” yang disandangnya berasal dari ukuran dan cara makan binatang tersebut. Hewan ini merupakan salah satu dari tiga spesies hiu yang diketahui makan dengan menyaring, seperti yang dilakukan paus balin, berenang perlahan melintasi perairan kaya plankton dengan mulut ternganga lebar. Air masuk membawa bahan makanan semua ukuran, kemudian mengalir keluar zonder makanan.


Ikan raksasa ini sulit diteliti salah satunya karena sulit untuk menemukan dan melacaknya. Dengan menandai beberapa spesimen, para ilmuwan menemukan bahwa hiu paus dapat menempuh jarak ribuan kilometer dalam perjalanan bertahun-tahun. Namun, terkadang hewan ini menghilang selama berminggu-minggu, menyelam ke kedalaman hampir dua kilometer dan tetirah di laut dalam. Sampai sekarang belum ada yang pernah menemukan tempat hewan ini kawin atau beranak.


Hiu paus biasanya penyendiri. Namun, dalam foto-foto yang dimuat di sini, yang diambil sekitar dua puluh kilometer di lepas pantai Provinsi Papua, Indonesia, sekelompok hiu terlihat mengunjungi nelayan setiap hari, berkejaran, mencari makanan gratis di dekat permukaan.
Ikan laut raksasa ini panjangnya sama dengan bus sekolah, berat­nya 22,5 ton, dan memiliki mulut yang cukup lebar untuk mencaplok mobil kecil. Meskipun bentuknya sangat khas, sangat sedikit yang diketahui para ilmuwan tentang Rhincodon typus—hiu paus.

Gergasi ini benar-benar hiu: hewan ini bernapas melalui insang, dan berdarah dingin seperti ikan hiu. Nama “paus” yang disandangnya berasal dari ukuran dan cara makan binatang tersebut. Hewan ini merupakan salah satu dari tiga spesies hiu yang diketahui makan dengan menyaring, seperti yang dilakukan paus balin, berenang perlahan melintasi perairan kaya plankton dengan mulut ternganga lebar. Air masuk membawa bahan makanan semua ukuran, kemudian mengalir keluar zonder makanan.

Ikan raksasa ini sulit diteliti salah satunya karena sulit untuk menemukan dan melacaknya. Dengan menandai beberapa spesimen, para ilmuwan menemukan bahwa hiu paus dapat menempuh jarak ribuan kilometer dalam perjalanan bertahun-tahun. Namun, terkadang hewan ini menghilang selama berminggu-minggu, menyelam ke kedalaman hampir dua kilometer dan tetirah di laut dalam. Sampai sekarang belum ada yang pernah menemukan tempat hewan ini kawin atau beranak.

Hiu paus biasanya penyendiri. Namun, dalam foto-foto yang dimuat di sini, yang diambil sekitar dua puluh kilometer di lepas pantai Provinsi Papua, Indonesia, sekelompok hiu terlihat mengunjungi nelayan setiap hari, berkejaran, mencari makanan gratis di dekat permukaan.